SKRIPSI AKADEMI PERAWAT (AKPER)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. E DENGAN HYPERTENSI DI RT. 03 RW. 02 KP. ANDIR DS. CAMPAKA MEKAR WILAYAH KERJA: PUSKESMAS TAGOG APU
KEC. PADALARANG KABUPATEN BANDUNG

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sistem kesehatan nasional membuat arah tujuan serta dasar-dasar dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia secara lengkap yang bertujuan yaitu tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan optimal (Depkes RI, 1995: 2).
Pembangunan nasional memiliki visi yaitu Indonesia sehat 2010 sedangkan salah satu misi Kabupaten Bandung dalam mewujudkan visi Bandung sehat 2007 adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. Kebijakan pembangunan seperti yang sedang dan atau akan dilaksanakan harus berwawasan kesehatan, setidak-tidaknya harus memberikan konstribusi positif terhadap pembentukkan lingkungan sehat.
Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan pemberian pelayanan kesehatan yang professional, memiliki pengetahuan yang luas tentang pembinaan kesehatan masyarakat dengan melakukan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditunjang oleh ekonomi serta perbaikan lingkungan hidup terutama kemajuan dibidang ilmu kedokteran dan kesehatan maupun meningkatkan umur harapan hidup yaitu yang akan berdampak pada peningkatan jumlah orang yang mengalami penyakit hypertensi.
Salah satu organisasi kesehatan yang memegang peranan penting dalam upaya kesehatan adalah Puskesmas dimana merupakan suatu wadah pusat pengembangan pembinaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan yang melibatkan peran serta masyarakat yang ada di wilayah kerjanya melalui program-programnya, diantaranya program Puskesmas salah satunya perawatan pada penderita penyakit Hyperensi dan perawatan kesehatan masyarakat yang memerlukan dukungan aktif dari masyarakat serta mengutamakan pelayanan kuratif.
Kegiatan perawatan kesehatan masyarakat antara lain adalah pembinaan terhadap keluarga dan masyarakat terutama pembinaan terhadap keluarga yang mempunyai penyakit hypertensi.

Tabel 1.1 Sepuluh besar penyakit di wilayah kerja Puskesmas Tagog Apu Bulan Januari-Desember 2006

No.    Kasus    Total    %
1    ISPA    4759    55,86
2    GASTRITIS    957    11,23
3    DERMATITIS    657    7.71
4    HIPERTENSI    580    6,80
5    RHEMATIK    545    6,39
6    DIARE    500    5,86
7    TYPHOID    150    1,76
8    CONJUNGTIVITIS    147    1,72
9    MYALGIA    124    1,45
10    PENEMONIA    102    1,19
Ket: Sumber Puskesmas Tagog Apu
Tabel 1.2 Sepuluh besar penyakit yang berada diwilayah Rw 02 Desa Campakanmekar

No.    Kasus    Total    %
1    RHEMATIK    23    32,85
2    HYPERTENSI    13    18,57
3    ISPA    13    18,57
4    GASTRITIS    7    10
5    DEMAM BERDARAH    3    4,28
6    KELUMPUHAN    3    4,28
7    GANGGUAN PENDENGARAN    3    4,28
8    GANGGUAN PENGLIHATAN    3    4,28
9    PENYAKIT KULIT    1    1,42
10    PENYAKIT MATA    1    1,42
Ket: Hasil Pendataan di Rt. 03/02 Desa Campakamekar Kec. Padalarang
Melihat keadaan seperti ini penulis tertarik mengadakan pembinaan dengan diagnosa Hypertensi pada keluarga Tn. E, diagnosa ini berada diurutan no. 4 di sepuluh besar penyakit yang berada di puskesmas Tagog Apu tetapi berada diurutan no. 2 dari hasil pendataan di RW 02 Desa Campakamekar.

B.    Tujuan Penelitian
1.    Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas pada keluarga Tn. E di RT. 03 RW. 02 Desa Campakamekar dalam memeliharan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2.    Tujuan Khusus
1)    Mampu melaksanakan pendataan pada keluarga Tn. E dengan hypertensi
2)    Mampu menganalisa diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. E
3)    Perencanaan, mampu merencanakan dan merumuskan masalah yang timbul berdasarkan data pada keluarga Tn. E yang diperoleh
4)    Implementasi, mampu melaksanakan tindakan perawatan untuk mengatasi pengkajian, mendapatkan gambaran tentang pengumpulan masalah, mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. E sesuai perencanaan pada keluarga Tn. E
5)    Evaluasi, mendemontrasikan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan cara yang telah didapat dari bangku kuliah guna mendapatkan gambaran tentang kesulitan atau hambatan yang dihadapi selama pembinaan serta penentuan alternative pemecahan masalah.
6)    Follow up
a.    Keguanaan puskesmas adalah tempat pelayanan, penerangan untuk menjembatani dan menyalurkan
b.    Pendidikan adalah sebagai alat untuk mengatasi dan menyalurkan
c.    Penulis telah mendapatkan dari bangku kuliah, guna mendapatkan gambaran tentang kesulitan atau hambatan untuk pemecahan masalah.
C.    Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang ditujukan pada pemecahan masalah pada saat sekarang.
Teknik pengumpulan data:
1.    Wawancara dengan pendekatan langsung kepada penderita
2.    Kuesioner dengan mengisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan formulirnya.
3.    Studi kepustakaan dengan mencari dan menimba ilmu-ilmu yang telah ada dalam buku kepustakaan tersebut.

D.    Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis membagi dalam 4 bab, yiatu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini menjelaskan; Latar Belakang Masalah, Tujuan, Metode, Penulisan dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Bab ini menjelaskan; Konsep Dasar, Proses Keperawatan, Analisa Data, Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga, Menentukan Prioritas Keperawatan Keluarga dan Perencanaan Keperawatan Keluarga
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini menjelaskan: Pengkajian Keluarga, Status Kesehatan Individu dan Pembahasan
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada Bab ini menjelaskan;  Kesimpulan dan Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.    Konsep Dasar
1.    Pengertian Keluarga
Keluarga adalah kelompok terkecil dari masyarakat, terdiri dari atas kepala dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi satu dan lainnya saling ketergantungan dan berinteraksi (Nasrul Effendi, 1998: 15)
Keluarga adalah kelompok terkecil dari masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bahwa suatu atap dalam saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam peranannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (salvicion G Baylon dan Aracelis Maglaya, 1989)
Dari ketiga definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah:
1)    Kelompok terkecil dari masyarakat
2)    Terdiri atas dua orang atau lebih
3)    Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4)    Hidup dalam satu rumah tangga
5)    Di bawah asuhan kepala rumah tangga
a.    Berinteraksi diantara sesama anggota-anggota masing-masing
b.    Setiap anggota keluarga mempunyai peranan masing-masing
c.    Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
2.    Hypertensi merupakan masalah penting bagi dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer.
Berdasarkan penyebabnya hypertensi dibagi 2:
1)    Hypertensi esensial atau hipertensi primer berdasarkan penyebabnya
2)    Hypertensi sekunder atau disebut juga hypertensi renal
Menurut Soeparman dan Sarwono Waspidjo pada tahun 1998, batas tekanan yang masih dianggap normal adalah 160/95mmHg dinyatakan hypertensi.
3.    Kontrol dan pengobatan faktor resiko
1)    Hypertensi pada umumnya tidak diturunkan pada fase aktif kecuali bila tekanan darahnya tinggi melampaui batas peraturan pembuluh darah otak
2)    Penyakit jantung dicari dan diobati
3)    Diabetes militus dikontrol teratur
4)    Menu makanan diperhatikan:


a.    Diet Rendah Garam 1 (200-400 Mg Na)
Dalam memasak tidak ditambahkan garam dapur, bahan makanan tinggi natrium dihindarkan. Makanan ini diberikan kepada penderita yang oedema, ascerites atau hypertensi berat.
b.    Diet Rendah Garam II (600-800 Mg Na)
Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam II dalam memasak dibolehkan menggunakan seperempat sendok garam dapur yang beryodium
c.    Diet Rendah Garam III (1000-1200 Mg Na)
Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam III memasak dibolehkan menggunakan setengah sendok makan.
4.    Penyebab Hypertensi
1)    Usia lebih dari 40 tahun
2)    Mengkonsumsi garam, lemak, dan karbohidrat secara berlebihan
3)    Merokok, mengkonsumsi alkohol dan kopi
4)    Penggunaan alat kontrasepsi hormonal
5)    Monopause
5.    Tanda dan Gejala:
1)    Pusing dan sakit kepala
2)    Terengah-rengah pada waktu berolahraga ringan, sesak nafas
3)    Pandangan kabur
4)    Mual
5)    Gelisah
6)    Tekanan darah tinggi systole lebih dari 110 mmhg dan diastole lebih dari 90 mmhg
6.    Cara Pencegahan dan perawatan hypertensi
1)    Kontrol tekanan darah dan minum secara teratur
2)    Olah raga ringan secara teratur
3)    Untuk yang obesitas turunkan berat badan
4)    Menhindarkan merokok dan alkohol
5)    Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kolestrol serta tinggi garam
Yang perlu diperhatikan secara umum dalam upaya rehabilitasi klien di rumah adalah:
1)    Penamuan ADALAH (Ativiti Daili Lifinng)
a.    Nutrisi
Perlu dikaji kemampuan mengunyah, menelan, reflek batuk dan cara mengeluarkan secret, cegah konsumsi makanan yang dapat menimbulkan aspirasi, konstisasi setelah makan untuk mencegah aspirasi konsumsi air cukup, kurang lebih 1500-2000 cc/hari.
b.    Eliminasi
Bila terjadi konstisasi saat BAB beri makanan yang tinggi serat, mobilisasi ditingkatkan pada klien.



a)    Mobilisasi
Mengoreksi kemampuan mobilisasi klien dengan maksud menentukan tingkat aktivitas dan bantuan yang diberikan untuk mencegah kontraktur.
b)    Personal Hygiene
Personal hygiene yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, bantu klien dalam memenuhi kebutuhannya dengan mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya, memberikan kesempatan pada klien untuk menggunakan alat yang baik untuk mandi, sikat gigi, pakaian, hanya membantu penyiapan semua yang dibutuhkannya.
c.    Pemenuhan kebutuhan psikologi
a)    Melihat kemampuan berpikir klien dengan menanyakan orientasi tempat, orang dan waktu untuk mengetahui kemampuan berpikir sehingga dapat ditentukan rencana latihan yang berhubungan dengan stimulasi, proses berpikir dan memori.
b)    Lingkungan yang baik secara fisik dan psikologis agar mempermudah mobilasi klien
d.    Pemenuhan kebutuhan sosial
a)    Diharapkan keluarga bersikap tegas, dan penuh kasih sayang
b)    Melakukan dan melibatkan klien dalam kegiatan diluar kamar atau rumah yang sifatnya rekreatif atau sosialisasi
e.    Pemenuhan kebutuhan spiritual
a)    Pemenuhan kebutuhan spiritual hendaknya mampu memberikan dukungan dan bimbingan spiritual bersama dengan anggota keluarga yang lain.
b)    Mengikutsertakan klien dalam acara kerohanian sesuai dengan kemampuan dilingkungan keluarga

B.    Proses Keperawatan Kesehatan Keluarga Hypertensi
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematik untuk mengkaji dan menentukan masalah-masalah dan masalah kesehatan keluarga, merencanakan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang dilaksanakan terhadap keluarga. (Nasrul Efendi, 1995: 192)
Tahap-tahap proses keperawatan saling berkaitan dan bergantung satu sama lainnya yang bersifat dinamik dan diperlukan penyusunan secara sistematik untuk menggambarkan perkembangan dari tahap satu ke tahap lain dengan tahap sebagai berikut:
1.    Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahap dimana seorang perawat mengambil data secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode:

1)    Wawasan keluarga
2)    Observasi fasilitas
3)    Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut sampai ujung kuku)
4)    Data sekunder, contoh hasil laboratorium, hasil X-Ray, dsb
2.    Pengumpulan data
Hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah:
1)    Data Umum
a.    Pengkajian terhadap data umum keluarga
b.    Nama kepala keluarga
c.    Alamat dan Telephone
d.    Pekerjaan kepala keluarga
e.    Pendidikan Kepala Keluarga
f.    Komposisi Keluarga dan genogram tipe Keluarga
g.    Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/dengan tipe keluarga tersebut.
h.    Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan


i.    Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat memepngaruhi
j.    Status sosial ekonomi keluarga
Status ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun dari anggota lainnya. Selain itu status sosial ekonomi, ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
k.    Aktivitas rekreasi
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio dan jalan-jalan pada waktu pagi juga merupakan aktivitas rekreasi.
2)    Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a.    Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan anak tertua dari keluarga ini. Contoh: keluarga Bapak A mempunyai dua orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahap perkembangan dengan usia anak sekolah.


b.    Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan belum terpenuhi
c.    Riwayat kesehatan inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan keluarga masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi) sumber pelayanan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan
d.    Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri
3.    Pengkajian lingkungan
1)    Karakteristik
Karakteristik didefinisikan dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jumlah septic tank, dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.
Menjelaskan karakteristik dari tetangga dan komunikasi setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya  setempat yang mempengaruhi kesehatan.

2)    Aktivitas dengan tetangga dan masyarakt
Menjelaskan mengenai kegiatan yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta berinteraksi dengan tetangga atau dengan masyarakat.
3)    Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
4)    Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
5)    Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga dari masing-masing anggota keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.
6)    Stuktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga, baik secara formal maupun informal.
7)    Nilai norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan



8)    Fungsi keluarga
a.    Fungsi efektif
Hal yang dikaji yaitu gambaran dari anggota keluarga, perasaan memiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana mengembangkan sikap saling menghargai.
b.    Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin normal, budaya dan perilaku.
c.    Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan dalam melaksanakan 5 (lima) tugas kesehatan keluarga yaitu:
a)    Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
b)    Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c)    Melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit
d)    Menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dikeluarga
e)    Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
4.    Hal-hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah:
1)    Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji sejauh mana keluarga mengetahui faktor-faktor dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah.
2)    Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat, hal ini yang perlu dikaji adalah:
a.    Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
b.    Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
c.    Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
d.    Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
e.    Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
f.    Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
g.    Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
h.    Apakah keluarga mendapatkan informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.
3)    Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah:
a.    Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan atau penyakit
b.    Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
c.    Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan narasing
d.    Apakah keluarga mempunyai pandangan negative terhadap perawatan yang diperlukan
e.    Adakah komplik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga
f.    Apakah keluarga kurang dapat melihat keuntungan dalam pemeliharaan lingkungan dimasa mendatang
g.    Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut
h.    Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostic, pengobatan dan rehabilitasi)
i.    Bagaimana fasilitas hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan
4)    Fungsi reproduksi
Hal-hal yang perlu dikaji mengenai fungsi refroduksi keluarga adalah:
a.    Berapa jumlah anak
b.    Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c.    Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga
5)    Fungsi ekonomi
Yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a.    Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
b.    Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga
6)    Stress dan koping keluarga
a.    Stesor jangka pendek dan jangka panjang
a)    Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 (enam) bulan.
b)    Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 (enam) bulan.
b.    Kemampuan keluarga beresponden terhadap situasi/stresor
Hal yang diperlukan dikaji adalah sejauh mana keluarga terhadap situasi/stressor.
c.    Strategi koping yang digunakan
Strategi yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
d.    Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakna keluarga bila menghadapi permasalahan.
7)    Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik klinik.
8)    Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

C.    Analisa Data
Menurur Nasrul Ependi yang dimaksud dengan analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan dan menghubungkan data dan kemampuan kognitif yang dimiliki yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah keperawatan (Nasrul Efendi, 1998: 87).
Dengan mengaitkan hasil analisa, pengamatan, observasi, hasil pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang dan data medis, selanjutnya melalui proses analisis data, akan didapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan dapat ditetapkan dengan menggunakan 2 (dua) rumusan yaitu:
1.    PES (Problem-Etiologi-Sign)
2.    PE (Problem-Etiologi)
Cara melakukan analisis data untuk menetapkan Problem (P) Etiologi (E), dan Sign (S) dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.    Menetapkan Masalah (Problem-P)
Kelompok data yang relevan, sehingga didapat beberapa kolom data yang akan dapat digunakan untuk menentukan kesenjangan kesehatan yang dialami oleh sasaran dalam hal ini individu dengan cara membandingkan gambaran kondisi klien dengan keadaan normal berdasarkna teori kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dapat dipakai sebagai acuan.
Data dapat dikelompokkan antara lain dalam aspek biologis, psikologis, sosio kultural dan spiritual, sehingga individu atau klien akan dipandang secara seutuhnya dari berbagai aspek kehidupan.
Data yang sudah dikelompokkan sebelumnya, harus dibandingkan dengan ukuran atau standar yang dipakai atau dinyatakan sebagai masalah (Problem-P)
Masalah akan dirumuskan sedemikian rupa dan diungkapkan dalam bentuk “pernyataan” yang digambarkan sebagai responden/klien terhadap masalah kesehatan, berupa gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Masalah tersebut memungkinkan tenaga keperawatan dapat menetapkan Etiologi (E) atau penyebab masalah.
2.    Menetapkan Etiologi (E)
Untuk menetapkan Etiologi (E) atau penyebab masalah perlu dilakukan analisis guna mencari penyebab terjadinya masalah, ketepatan dan keberhasilan menentukan penyebab terjadinya masalah sangat bergantung pada kemampuan perawatan dalam melakukan analisis masalah yang dilandasi ilmu pengetahuan dasar: Biologi, Fisiologi, Psikologi, Sosial Budaya serta Ilmu Keperawatan.
3.    Mengenal Tanda-tanda atau Gejala Sign (S)
Untuk melengkapi rumusan diagnosis keperawatan, sebaiknya disebutkan tanda-tanda atau Sign (S). Sign menggambarkan tanda-tanda atau gejala yang ditampilkan sebagai responden/pasien terhadap masalah atau akibat yang timbul, responden/pasien dapat tampil secara subjektif dan objektif. Sign atau tanda-tanda tersebut akan dapt dikenal apabila perwatan mampu melakukan pengamatan cermat pada pasien yang bersangkutan.
Contoh: Dari problem pola bernafas tidak efektif (P), berhubungan dengan bentuk-bentuk dan sesak nafas, yang ditampilkan akibat masalahnya dan respon pasien adalah batuk-batuk, sesak nafas.

D.    Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari: aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan), resiko (ancaman kesehatan) dan kadaan sejahtera (wellnes) contoh penulisan diagnosa keperawatan keluarga. Diagnosa keperawatan keluarga aktual:
Contoh 1:
1.    Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan pada balita (anak T). keluarga bapak N berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi.
2.    Ketidak tahuan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi
3.    Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan pada balita (anak T), keluarga bapak N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi.
Contoh 1 di atas yang menjadi eiologi (tugas keluarga) mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu:
1.    Ketidaktahuan (tidak mengenal masalah)
2.    Ketidakmauan (tidak mengambil keputusan)
3.    Ketidakmauan merawat

E.    Menentukan Prioritas Keperawatan Keluarga
Pada suatu keluarga mungkin saja perawat menemukan lebih dari satu diagnosa keperawatan keluarga, untuk menentukan prioritas terhadap keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan cara sebagai berikut:

No    Kriteria    Skor    Bobot
1    Sifat masalahSkala:*    Aktual (tidak/kurang sehat)*    Ancaman kesehatan*    Keadaan sejahtera    321    1
2    Kemungkinan masalah dapat diubahSkala:*    Mudah*    Sebagian*    Tidak dapat    210    2
3    Potensi masalah untuk dicegahSkala:*    Tinggi*    Cukup*    Rendah    321    1
4    Menonjolnya masalahSkala:*    Masalah berat, harus segera ditangani*    Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani*    Masalah tidak dirasakan    210    1
Skoring:
1.    Tentukan skor untuk setiap kriteria
2.    Skor dibagi dengan angka dan dikalikan dengan bobot

3.    Jumlah skor untuk kriteria
4.    Jumlah skor menentukan nomor urut diagnosa keperawatan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya didasari dan dirasakan oleh keluarga.
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk memungkinkan masalah dapat diubah, perawatan perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut:
1.    Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
2.    Sumber daya keluarga: dalam bentuk fisik, pengetahuan keterampilan dan waktu
3.    Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
4.    Sumber daya masyarakat: dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:
1.    Tingkat kesulitan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
2.    Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka yang tepat dalam memperbaiki masalah
3.    Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.
4.    Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan.

F.    Perencanaan Keperawatan Keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria standar, kriteria standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
1.    Tindakan implementasi
Adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga bedasarkan perencanaan mengenai suatu diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal di bawah ini:
1)    Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara:
2)    Memberikan informasi
3)    Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
4)    Mendorong sikap yang sehat terhadap masalah
5)    Mengidentfikasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara:
a.    Mengidentfikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
b.    Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c.    Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
6)    Memberikan kepercayaan diri dalam merawat angota keluarga yang sama dengan cara:
a.    Mendemontrasikan cara perawatan
b.    Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c.    Mengawasi keluarga melakukan perawatan
7)    Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sumber sehat, dengan cara:
a.    Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b.    Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
8)    Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara:
a.    Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b.    Membantu keluarga menggunakan fasilitas yang ada
2.    Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan untuk menilai keberhasilannya, bila tidak/belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan keluarga.
Tahap evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites