MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN TEKNIK DRAMATISASI DI KELAS VI SDN CIBADAK I KECAMATAN




PROPOSAL PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN TEKNIK DRAMATISASI DI KELAS VI SDN CIBADAK I KECAMATAN

A.     Latar Belakang Masalah

Aktivitas belajar mengajar merupakan faktor terpenting dalam dunia pendidikan, baik pendidikan formal, informal dan non formal. Melalui proses belajar mengajar siswa memperoleh informasi berupa pengalaman dan ilmu pengetahuan.
Belajar mengajar merupakan proses interaksi yang dinamis dan berkesinambungan antara guru dan murid juga antara murid dengan murid, sehingga terjadi proses arus informasi yang bersifat vertikal dan horizontal. Proses interaksi yang bersifat vertikal terjadi antara guru dan murid, dimana guru berperan sebagai pemberi informasi, sedangkan murid aktif menyerap dan menerima informasi yang disampaikan oleh sang guru, sehingga terjadi arus informasi yang baik yang pada gilirannya akan tercipta keseimbangan informasi dan implikasinya tercipta siswa yang cerdik, pintar dan kreatif.
Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah murid memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat sedangkan bagi guru menyebarluaskan ilmu yang dimilikinya merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan yang pada akhirnya akan lahir regenerasi keilmuan yang berkesinambungan. Agar tujuan pembelajaran berhasil baik maka perlu ditopang oleh sarana dan prasarana serta didukung oleh guru menguasai teknik, wawasan dan keterampilan mengenai proses belajar mengajar.
Guru berperan dalam dunia pendidikan sebagai ujung tombak sehari-harinya selalu terkait dengan proses belajar-mengajar anak didik dan hal inilah yang menuntut guru untuk selalu meningkatkan kualitas dan dedikasinya terhadap yang disandangnya, guru juga terkait dengan bahasa yang digunakannya. Apabila eksistensi bahasa Indonesia yang di dalamnya tercakup mengenai keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis (Tarigan, 1994: 2)
Keterampilan menyimak menduduki posisi yang paling penting dalam keterampilan berbahasa karena menyimak dapat memperoleh informasi, menangkap isi atau memahami makna yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Dari makna yang terkandung dalam menyimak penulis dapat mengasumsikan bahwa manusia atau siswa tak akan berpengetahuan dan berperilaku wajar dan dewasa tanpa memiliki keterampilan menyimak, sebaliknya ilmu dan pola pikir serta akhlak anak atau manusia akan meningkat dan dewasa apabila keterampilan menyimak dijadikan sebagai suatu kebutuhan utama dalam menangkap bahasa lisan. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk memilih salah satu penelitian skripsi yang berjudul pembelajaran Menyimak dengan Teknik Dramatisasi Kelas VI SDN.

B.    Identifikasi Masalah

Bila kita mengacu pada hal-hal tersebut di atas maka pembahasan pembelajaran model menyimak sangat luas dan rumit untuk dilakukan pendekatan-pendekatan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibatasi pada uji coba pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi, bermateri bermain drama di kelas VI SDN . Melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, materi, teknologi dan evaluasi serta keterlibatan guru dan murid.

C.    Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas maka hasil penelitian ini akan menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1.      Apakah model pembelajaran dengan teknik dramatisasi dapat meningkatkan daya tarik siswa?
2.      Apakah model pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi mudah dilaksanakan oleh guru?
3.      Apakah model pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi memiliki keberhasilan yang lebih tinggi?
4.      Apakah model pembelajaran dengan teknik dramatisasi cukup efektif dan efisien?

D.    Alasan Dan Kegunaan Penelitian

1.      Alasan Penelitian
Penulis memilih model ini karena ada ketertarikan ingin mendalami dan memahami hal tersebut agar bisa memaknai hati menyimak dan model pembelajaran yang lebih luas lagi
2.      Kegunaan penelitian
Kegunaan penelitian terurai menjadi dua bagian yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis, secara gamblang peneliti akan menjelaskan secara satu persatu :
a.      Manfaat Teoritis
1)     Tercipta inovasi yang baru dalam pembelajaran menyimak.
2)     Memberikan model silabus pembelajaran menyimak yang memadukan antara materi dan peragaan atau praktek.
3)     Mendongkrak efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran, khusus menyimak.
b.      Manfaat Praktis
1)     Model pembelajaran menyimak menjadi bahan masukan bagi pendidik dalam menentukan bahan dan metode, teknik dan media dalam pembelajaran.
2)     Sarana interaktif antar guru dan murid dalam model pembelajaran.
3)     Membangkitkan kreatifitas dan motivasi belajar dalam proses belajar-mengajar karena dijamin tidak membosankan.

E.     Tujuan Penelitian

1.      Tujuan Umum Penelitian
Penelitian model pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang pembelajaran menyimak yang lebih efisien dan efektif serta menambah pembendaharaan wahana baru dalam menyimak yang lebih inovatif dan kreatif.
Dengan penelitian tersebut tujuan pembelajaran menyimak dalam keterampilan berbahasa pada siswa dapat dicapai esensi pembelajaran dalam kurikulum.
2.      Tujuan Khusus Penelitian
Hasil penelitian "model pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi untuk mendeskripsikan :
a.      Keterampilan berbahasa melalui model pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi merupakan paradigma baru yang dapat dilakukan secara terpadu dalam proses pembelajaran di sekolah.
b.      Sedikit perubahan yang akan meningkatkan kreatifitas dan daya tarik siswa terhadap keterampilan berbahasa khususnya menyimak.
c.      Keterampilan berbahasa khususnya menyimak agar lebih efektif dan efisien.

 

F.     Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah titik tolak atau yang menjadi tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi (Winarno Surakhmad, 1975: 37). Oleh karena itu yang menjadi titik tolak dalam penelitian ini adalah :
1.      Penyusunan silabus dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan merupakan salah satu inovasi dalam pengembangan kurikulum (E. Mulyasa, 2001: 16).
2.      Pembelajaran menyimak merupakan dasar dalam tingkatan keterampilan berbahasa khususnya menangkap ujaran.
3.      Menyimak merupakan kegiatan pertama bagi siswa untuk terampil dalam berbahasa.
4.      Siswa kelas VI SDN telah cukup berpengalaman dalam proses pembelajaran menyimak yang baik dan benar.
5.      Keterampilan berbahasa merupakan kebutuhan yang mendasar, oleh sebab itu pembelajaran menyimak sebagai alat harus efektif dan efisien.
6.      Penggunaan teknik dramatisasi sudah merakyat dewasa ini.

G.    Hipotesis Atau Pernyataan Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1993: 6).
Sehingga hipotesis dapat dijadikan patokan penelitian atau anggapan benar untuk sementara waktu sampai dibuktikannya kebenaran melalui penelitian (Kartono, 1986: 70). Oleh karena itu hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa :
1.      Model pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi akan lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan utama pembelajaran.
2.      Model pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi akan meningkatkan mutu proses belajar mengajar.
3.      Model pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi akan meningkatkan kualitas guru.

H.    Definisi Operasional
Penggunaan istilah pada penelitian ini akan dijelaskan pada uraian berikut ini, agar terjadi persamaan persepsi antara pembaca dan penulis :
1.      Model
Menurut W.J.S Purwadaminta (1990:585). Model adalah pola (contoh, acuan, ragam dan lain sebagainya) dari suatu yang akan digunakan. Dalam penelitian ini model yang akan dipergunakan adalah model menyimak.
2.      Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menerangkan pada sumber belajar (Dimyati,2002:297). Dari pengertian di atas penulis menggunakan pembelajaran pada penelitian teknik mencari inti dari suatu menyimak.

3.      Menyimak
Menyimak adalah suatu proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman serta interprestasi untuk memperoleh informasi, untuk menangkap isi atau pesan serta memahami makna yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1994:29)
4.      Dramatisasi
Dramatisasi adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penafsiran secara ekspresif terhadap suatu ide, gagasan dan peran.

I.        Metode Dan Teknik Penelitian
Metode berasal dari bahasa Yunani "Methodas" yang berarti jalan atau cara. Dalam ilmu filsafat metode didefinisikan sebagai cara memikirkan dan memeriksa suatu hal menurut rencana tertentu yang terdiri dari empat langkah yaitu :
Tahap seleksi, tahap gradasi, tahap presentasi dan tahap repetisi (Mackey, 1965: 157). Teknik merupakan sesuatu yang mengandung pengertian berbagai cara dan alat yang digunakan sehingga merupakan daya dan upaya yang digunakan dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan kegiatan.
Kaitannya dengan pengertian di atas, metode dan teknik pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi sebagai upaya dalam memecahkan suatu hipotesis pembelajaran menyimak pada kelas VI SDN , dengan menggunakan cerita dalam bentuk drama dan hasilnya akan dievaluasi dan dibandingkan dengan proses pembelajaran menyimak drama dalam bentuk cerita.

J.      Populasi Dan Sampel Penelitian
Penelitian Model Pembelajaran Menyimak dengan teknik dramatisasi pada penelitian ini adalah metode eksperimen melalui uji coba model pembelajaran menyimak "Bermain Drama Sandiwara Satu Babak" dengan teknik dramatisasi yang melibatkan unsur pendengaran, penglihatan dan akting serta bermain peran atau bermain drama, tentunya dapat mempengaruhi siswa pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol hanya menggunakan cerita biasa.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas VI, Sekolah Dasar , dengan jumlah populasi 80 orang yang terdiri dari dua kelas, yaitu sebagai sampel penelitian. Peneliti menetapkan kelas VIA sebagai kelas kontrol, sedangkan kelas VIB sebagai kelas eksperimen.

K.    Metode Dan Teknik Pengumpulan Data (Penelitian)
Teknik penelitian merupakan suatu usaha yang harus ditempuh dengan menggunakan metode tertentu dan sasaran yang diinginkan dalam penelitian ini bisa tercapai. Terkait dalam penelitian ini, maka harus ada teknik yang digunakan, persiapkan materi cerita drama, rencana pembelajaran dan soal tes formatif serta studi pustaka sebagai referensi dan acuan dalam penelitian ini.
Pada tahapan eksperimen, sebelum siswa melakukan proses menyimak, siswa memperoleh informasi pembukaan dari guru berupa penyampaian berita, maksud, tujuan dan manfaat pembelajaran sekaligus tugas-tugas yang harus dikerjakan lalu diakhiri dengan penyampaian sinopsis drama.
Secara terurai, teknik dalam kegiatan memperoleh tes formatif pada penelitian ini melalui:
  1. Pembelajaran menyimak dengan materi "Bermain Drama Sandiwara Satu Babak" dalam bentuk naskah dan cerita tertulis.
  2. Pada kelas kontrol siswa ditugaskan mendengarkan atau menyimak cerita yang dibawakan oleh guru kelas dengan cara pembelajaran yang biasa dilakukan. Sedangkan pada kelas eksperimen siswa ditugaskan menonton "Drama Sandiwara Satu Babak" dalam bentuk peragaan langsung, ini dikandung maksud seluruh panca indera siswa tertuju pada pementasan tersebut.
  3. Tahapan kesatu dan kedua telah selesai, selanjutnya tiap-tiap kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen) diberikan tes formatif, yang berupa tes memorial, tes pemahaman, aplikasi, sintaksis, analisis dan evaluasi.
  4. Indikator keberhasilan dianalisis melalui penilaian aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
  5. Hasil tes formatif dikelompokkan sebagai data X! (kelas kontrol) dan X2 (kelas eksperimen).
  6. Untuk setiap jenis tes dan perolehan nilai dihitung secara akumulatif.

L.     Langkah-langkah Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, agar pekerjaannya lebih mudah, cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto, 1998: 151). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :
1.      Naskah drama "Drama Sandiwara Dalam Satu Babak" dan para pemain (aktor dan aktris). (Mated 1)
2.      Rencana pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi di kelas VI Sekolah Dasar , tahun 2009. (Materi 2)
3.      Alat tes formatif, meliputi aspek memorial, pemahaman, aplikasi, analisis, sintaksis dan evaluasi (Materi 3).
4.      Nilai perolehan tes formatif sebagai dasar analisis dihitung secara akumulatif.
Langkah-langkah pengolahan data hasil penelitian melalui beberapa tahapan, yaitu Tabulasi hasil tes formatif kelas kontrol (XI) dan kelas eksperimen (X2) pada masing-masing jenis tes dan nilai perolehan tes formatif yang diperoleh dari total nilai pada seluruh jenis tes dibagi enam. Dalam proses tabulasi data. Peneliti hanya menyusun data-data berdasarkan hasil test formatif.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dalam penelitian model pembelajaran menyimak dengan teknik dramatisasi, dilihat dari segi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Dalam ranah kognitif, peneliti meiakukan serangkaian tes formatif dengan acuan sebagai berikut:
  1. Tes memorial (CI), 10 soal dengan bobot tiap soal 10, apabila semua benar nilainya 100.
  2. Tes pemahaman (C2), 5 soal dengan bobot tiap soal 20, jika semua benar nilainya 100.
  3. Tes aplikasi (C3), 4 soal dengan bobot tiap soal 25, jika semua benar, nilainya 100.
  4. Tes analisis (C4), 4 soal dengan bobot tiap soal 25, jika semua benar, nilainya 100.
  5. Tes sintetis (C5), 1 soal bobot nilai 100, dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Baik sekali 100. baik 90, kurang baik 80, cukup 70 dan kurang 60, kurang sekali 0.
  1. Tes evaluasi (C6), 1 soal bobot nilai 100; dengan menggunakan kriteria keterurutan dan kedalam masing-masing nilai.

M.    Prosedur Pengolahan Data

Data yang ada dari hasil test formatif ranah kognitif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dikelompokkan sesuai dengan kelasnya masing-masing. Selanjutnya data hasil test dituangkan pada tabel sesuai dengan aspek kognitif (ingatan, pemahaman, aplikasi, sintesis, analisis dan evaluasi) pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
  1. Penyeleksian Data
Data yang terkumpul diadakan penyeleksian untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
  1. Pengklasifikasian Data
Data yang terkumpul lalu diseleksi kemudian dikelompokkan agar memudahkan pengolahan dan pengambilan keputusan sesuai dengan yang diperlukan.
  1. Penganalisisan dan Penafsiran Data
Data yang terkumpul kemudian dituangkan dalam bentuk tabel.
  1. Pentabulasian Data
Data yang ada pada kelas kontrol dan kelas eksperimen digabungkan agar mudah dibaca dan dibandingkan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.




DAFTAR PUSTAKA



Djago Tarigan, Keterampilan Menyimak, Modu] 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka.
Henry Guntur Tarigan. MenyimaksebagaiKeterampilanBerbahasa. : Angkasa.
Djago Tarigan dan H.G.Tarigan. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. : Angkasa.
Safari, dkk. PengujianBahasa dan SastraIndonesia. Malang: YA3.
Kosadi Hidayat, dkk. Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. : Alfabeta.
Pusat Kurikulum. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Balitbang, Depdiknas.
Michael P. Nichols. The Lost Art of Listening. (Alih Bahasa: Th. Huber "Bagaimana Seni Mendengarkan Bisa Memperbaiki dan Meningkatkan Hubungan-Hubungan Anda"). Jakarta: Gramedia.
Belen S, 2005. Silabus dalam KBK(Kurikulum 2004) Jakarta. Dirjen Dikdasmen Depdiknas
BSNP, 2006 Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta, BSNP.
Depdiknas, 2006 Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNo. 22 Tahun 2006 tentang
Standard Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Standard Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan



0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Komentar Yach!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites