PROPOSAL SKRIPSI MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN PUISI MELALUI MEDIA REKAMAN LAGU DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS XII SMA



PROPOSAL PENELITIAN

ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN PUISI MELALUI MEDIA REKAMAN LAGU DENGAN METODE DEMONSTRASI BERDASARKAN KTSP DI KELAS XII SMA

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dan pengajaran pada dasarnya timbul karena keperluan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Demikian pula pendidikan dan pengajaran bahasa dan sastra timbul karena keperluan untuk memenuhi kebutuhan, baik individu maupun masyarakat di dalam berkomunikasi.

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia meliputi aspek kemampuan berbahasa, dan kemampuan bersastra. Yang merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik dan menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

Secara global keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu : (a) keterampilan mendengarkan; (b) keterampilan berbicara; (c) keterampilan membaca; (d) keterampilan menulis; ( Tarigan; 1987 : 1) Keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan, melainkan saling menunjang dan merupakan satu kesatuan yang utuh.

"Model pembelajaran atau pola dasar mengajar merupakan garis besar atau pokok-pokok metode yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional" (Engkoswara, 1989: 65)

"Model pembelajaran atau model mengajar adalah suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya" (Dahlan, 1990:21).

Model pembelajaran meliputi tiga tahap yaitu persiapan (silabus, RPP) pelaksanaan (kegiatan guru, kegiatan siswa), dan penilaian.

Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006, kompetensi yang hams dikuasai oleh siswa adalah kompetensi mendengarkan, membaca, berbicara, menulis, dan kemampuan bersastra. Salah satu komponen dalam lingkup mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah mendengarkan, salah satunya adalah mendengarkan karya sastra berbentuk puisi yang merupakan aplikasi dan proses apresiasi pembelajaran kesastraan.

Mendengarkan puisi untuk kemudian mengungkapkan isi dari puisi tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi siswa terhadap karya sastra. Apresiasi puisi berarti kemampuan atau keterampilan yang dimiliki tiap orang dalam memahami makna puisi. Objek apresiasi pada dasarnya adalah nilai-nilai dan makna yang terkandung dalam teks. Mengapresiasikan puisi berarti kesanggupan dalam mengenal, memahami, menghargai, menilai dan memberi makna terhadap puisi yang dibaca. Apresiasi dapat juga diartikan sebagai kegiatan memberikan penaksiran terhadap karya sastra serta nilai yang wajar, sadar serta kritis.

Pengajaran apresiasi puisi di sekolah banyak dikeluhkan oleh guru. Ada banyak faktor penyebab dalam hal ini. Faktor penyebab itu misalnya dari guru sendiri, dari siswa, dari bahan puisi yang diajarkan. Penyebab dari guru itu pun sendiri juga sangat bermacam-macam. Latar belakang pendidikan guru, kemampuan guru, dan kegemaran guru terhadap sastra merupakan penyebab kemampuan atau ketidakmampuan guru tersebut dalam mengajarkan apresiasi puisi.

Guru yang professional menurut Lawrence Stenhouse dalam kutipan Syamsudin AR (2006) adalah guru yang memiliki kemandirian dalam melaksanakan tugas profesinya. konsekuensi logis dari kemandirian itu adalah bahwa guru yang professional akan senantiasa melakukan refleksi atas apa yang dilakukannya dan mengambil refleksi itu.

Guru sebagai emansipator dan sebagai pengembang kurikulum di kelas, dibenarkan kemandiriannya dan keberanian mengambil prakarsa, termasuk menciptakan suatu alternatif pembelajaran yang dapat menimbulkan minat dan pemahaman siswa terhadap pengajaran karya sastra terutama puisi.

Puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis yang berarti penciptaan, tetapi arti yang semula ini lama kelamaan semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi " hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat yang tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata kiasan" ( Tarigan, 1984:4)

Puisi adalah karya sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif. Bahasa sastra bersifat konotatif karena banyak menggunakan makna kias dan makna lambang (majas). Dibandingkan dengan karya sastra yang lain, puisi lebih bersifat konotatif karena bahasanya lebih memiliki banyak kemungkinan makna. Hal ini disebabkan terjadinya pengkonsentrasian atau pemadatan segenap kekuatan bahasa di dalam puisi. Struktur fisik dan struktur batin puisi juga padat.

Puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan. (Pradopo, 2005 :7)

Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.. kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.

Penggunaan media rekaman lagu dalam kegiatan pembelajaran puisi merupakan alternatif pengajaran puisi kepada anak didik. Lagu dan puisi memiliki kesamaan karena keduanya sangatlah berirama. irama itu merupakan petunjuk untuk susunan atau struktur informasi dalam pesan yang ada. Puisi dan lagu menawarkan suatu kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Puisi dan lagu ini memberikan masukan yang sangat berarti bagi para pembelajar, sehingga hal ini dapat membedakan dengan bahan pelajaran yang lain.

Dalam rangka kegiatan pendidikan, rekaman lagu digunakan sebagai alat Bantu pelajaran yang merupakan kegiatan integral dari kegiatan pembelajaran. Rekaman lagu mempunyai nilai tertentu seperti dapat melengkapi pengalaman dasar, memancing inspirasi baru, menarik perhatian, mengandung nilai-nilai rekreasi, dan mengatasi rintangan bahasa.

Selain media, salah satu komponen pengajaran yang tak kalah penting adalah metode. tidak ada satu pun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.

Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai penjelasan secara lisan. (Djamarah, Zain 1995 : 102)

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengujicobakan alternatif pembelajaran kompetensi dasar menyimak isi puisi melalui rekaman lagu dengan metode demonstrasi berdasarkan KTSP di kelas XII SMA tahun pelajaran 2011/2012. Harapan penulis dengan alternatif model pembelajaran tersebut siswa dapat mengembangkan potensinya dalam kemampuan mengapresiasi karya sastra puisi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.

    Bagaimana persiapan pembelajaran mengungkapkan isi puisi melalui rekaman lagu bagi siswa kelas XII SMA?
    Bagaimana pelaksanaan pembelajaran mengungkapkan isi puisi melalui rekaman lagu bagi siswa kelas XII SMA?
    Bagaimana hasil pembelajaran mengungkapkan isi puisi melalui rekaman lagu bagi siswa kelas XII SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut.

    Untuk mendeskripsikan pembelajaran mengungkapkan isi puisi melalui rekaman lagu bagi siswa kelas XII SMA.
    Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran mengungkapkan isi puisi melalui rekaman lagu bagi siswa kelas XII SMA.
    Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran mengungkapkan isi puisi melalui rekaman lagu bagi siswa kelas XII SMA.

1.4 Manfaat Penelitian
  1. Manfaat untuk Peneliti, Memperoleh pengalaman tentang penelitian di bidang pengajaran kesastraan tentang puisi dengan mendengarkan rekaman lagu.
  2. Manfaat untuk Guru Bahasa Indonesia, Dapat dijadikan alternatif dalam memilih metode pembelajaran yang baik.
  3. Manfaat untuk Peserta Didik, Memberikan pengalaman baru dalam mempelajari apresiasi karya sastra melalui mendengarkan rekaman lagu.
1.5 Anggapan Dasar
Penelitian ini berdasar dari pemikiran sebagai berikut.
  1. Pembelajaran kesastraan sebagai bagian dari pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia perlu diajarkan dengan baik
  2. Pembelajaran puisi dengan menggunakan rekaman lagu dapat membantu siswa dalam memahami karya sastra puisi.
  3. Pemilihan dan penentuan model pembelajaran puisi dengan menggunakan rekaman lagu, turut menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran sastra Indonesia.

1.6 Hipotesis

Sesuai dengan anggapan dasar dalam penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
  1. Pendidik yang memiliki alternatif pengajaran kesastraan akan menentukan keberhasilan siswa dalam memahami sastra Indonesia.
  2. Siswa yang mendengarkan rekaman lagu dengan baik akan baik pula dalam memahami karya sastra puisi yang diperdengarkan melalui rekaman lagu
  3. Mendengarkan puisi melalui rekaman lagu akan memberi pengalaman baru dalam pengajaran kesastraan bagi siswa.

1.7 Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian terhadap istilah dalam judul penelitian, sehingga berdampak pada permasalahan yang dibahas, maka sebagai definisi operasional yang berkaitan dengan judul penelitian sebagai berikut.
  1. Alternatif adalah pilihan diantara atau beberapa kemungkinan.
  2. Model pembelajaran atau pola dasar mengajar merupakan garis besar atau pokok-pokok metode yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional.
  3. Mendengarkan puisi adalah suatu proses menghayati, mengapresiasi karya sastra puisi melalui indera pendengar.
  4. Media adalah perantara atau pengantar dan dapat pula dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.
  5. Metode demonstrasi adalah cant yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki melalui peragaan atau pertunjukan.
  6. Rekaman lagu adalah rekaman dari intonasi atau turun naiknya suara ketika bernyanyi, baik berbentuk kaset maupun cd.
  7. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa alternatif model pembelajaran mendengarkan puisi melalui media rekaman lagu dengan metode demonstrasi berdasarkan KTSP adalah suatu pilihan dari contoh model pembelajaran mengapresiasi karya sastra puisi melalui cara yang teratur dan sistematis berbentuk peragaan berdasarkan kurikulum operasional.

1.8 Sumber Data Penelitian

Sumber data merupakan sumber di mana penulis mendapatkan data penelitian Adapun sumber data tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.
  2. Siswa kelas XII SMA sebagai sumber data yang penulis teliti.
  3. Tenaga pengajar SMA sebagai penilai perangkat pembelajaran yang dibuat penulis dan penilai pelaksana ketika penulis melakukan penelitian (proses KBM).
  4. Staf Tata Usaha SMA sebagai narasumber yang menjelaskan tentang sekilas SMA.

1. 9 Metode Penelitian

Untuk menentukan metode penelitian yang tepat dalam suatu penelitian sangat tergantung dari tujuan penelitian itu sendiri. Berdasarkan tujuan penelitian dan variabel dalam penelitian ini maka digunakan metode penelitian kuasi eksperimental (uji coba) dengan langkah penelitian sebagai berikut
  1. Mengumpulkan dan mendokumentasikan data-data komponen KBK mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia tingkat SMK dengan kompetensi dasar menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa (puisi).
  2. Mengadakan kegiatan eksperimentasi pembuatan model pembelajaran menyimak puisi melalui rekaman lagu.
  3. Mengadakan tes awal atau pretest terhadap responden dalam hal ini adalah siswa kelas XII SMA.
  4. Mengadakan uji coba praktek kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media auditif kaset tape recorder.
  5. Mengadakan evaluasi hasil KBM (postest) sebagai kegiatan pengumpulan data hasil eksperimen.
  6. Menarik kesimpulan berdasarkan data yang dianalisis sekaligus menjawab rumusan masalah.

1.10 Teknik Penelitian

Teknik penelitian adalah cara yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan. Ada dua teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini yakni teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data, kedua teknik diuraikan sebagai berikut ini.

1.10.1 Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
  1. Telaah pustaka yaitu membaca dan memahami buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
  2. Teknik tes, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar mendengarkan puisi melalui rekaman lagu yang mencakup pretes dan postes. Tes yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk esai terbatas yang dilakukan penulis terhadap siswa.
  3. Teknik angket, yaitu untuk mengetahui kemampuan penguasaan sikap dan pemahaman penulis terhadap mated. Angket ini diedarkan oleh penulis terhadap pengamat.

1.10.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data ini dilakukan untuk menganalisis data yang telah terkumpul diantaranya:
  1. Memeriksa dan menilai hasil tes siswa
  2. Memeriksa angket dan membuat persentase jawaban responden (pengamat) untuk setiap nomor soal.
  3. Mendeskripsikan angket dan tes.

Pada tahap pengolahan dan analisis data, penulis menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.
  1. Teknik analisis kualitatif digunakan untuk mengolah dan menganalisis sumber data.
  2. Teknik kuantitatif dengan menggunakan statistik. Teknik statistik digunakan untuk mengulas data berupa nilai pretes dan postes pembelajaran mendengarkan puisi dengan media kaset tape yang disusun dengan menggunakan uji T.
  3. Membandingkan t hitung dengan t table
  4. Mengambil keputusan atau uji hipotesis

1.11 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sarana penelitian yang berupa seperangkat alat untuk mengumpulkan data yang terdiri dari :
  1. Silabus;
  2. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran;
  3. Angket

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi. ( 1998 ). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Ali,   Mohamad.   (1982)   Penelitian   Kependidikan   Prosedur   dan   Strategi. Bandung: Angkasa

Attarsemi, M. (1990) Metode Penelitian Sastra. Bandung : Airlangga

Badudu dan Zein. ( 1999 ) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.

Depdiknas. (2007 ). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Djamarah, Zain (1997) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Syamsudin, Damaianti. (2006) Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya

Tarigan, Henri Guntur. (1984) Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa

Pradopo, Rachmat Joko. (2005) Pengkajian PuisL Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Waluyo, Herman J. (1991) Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Airlangga

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites