FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN


MAKALAH FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan untuk melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, atau sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran yang mencakup tujuan pengajaran, bahan pengajaran, dan penilaian pengajaran.
Bahan pengajaran adalah seperangkat materi keilmuan yang terdiri dari fakta, konsep, dan prinsip. Generalisasi dari ilmu pengetahuan yang bersumber dari kurikulum dan dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Metode pengajaran adalah metode dan teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan pengajaran sampai kepada siswa, sehingga siswa menguasai tujuan pengajaran. Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol, yaitu metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar (Nana Sudjana, 1991:1).
Media pengajaran sebagai suatu metodologi harus dibuat dengan rancangan yang sistematis melalui berbagai langkah pengembangannya. Betapa baiknya program media bila program itu tidak dimanfaatkan dengan baik, tentu tidak akan banyak gunanya. Karena itu yang perlu dirancang dengan baik atau sistematis bukan hanya pembuatan media itu sendiri, melainkan pemanfaatan medianya itu juga perlu diatur dan dirancang sebaik-baiknya. Lebih-lebih jika media itu merupakan media pembelajaran. Oleh karena itu agar media pembelajaran efektif, maka pemanfaatan media itu juga harus dimanfaatkan dan dirancang secara sistematis. Oleh karena itu untuk lebih jelasnya tentang pola dan strategi pemanfaatan media pengajaran, penyusun akan membahas pada bab selanjutnya.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah ini dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan, yaitu:
1.      Bagaimana fungsi media pengajaran?
2.      Apa macam-macam Media Pengajaran?
3.      Apa manfaat dan Pola Pemanfaatan Media Pengajaran?
4.      Bagaimana strategi pemanfaatan media pengajaran?



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Fungsi Media Pengajaran
Media berasal dari bahasa Latin dan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiyah berarti perantara atau alat yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Pada awalnya media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual pada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami. Dengan demikian media berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran.
Pada saat ini media pengajaran memiliki fungsi:
  1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
  2. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi konkrit).
  3. Menarik perhatian siswa lebih besar dan jalannya pelajaran tidak membosankan.
  4. Semua indera murid dapat diaktifkan. Kelemahan satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lainnya.
  5. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
  6. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

Adapun fungsi media pengajaran ditinjau dari segi alat komunikasi ialah:
  1. Media pengajaran sebagai alat Bantu dalam menyampaikan pesan agar lebih efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan.
  2. Media pengajaran sebagai sumber belajar agar dapat dipergunakan sebagai bahan pengajaran.

B.     Macam-macam Media Pengajaran
Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini. Dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi (chictech), dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru.
Dilihat dari jenisnya media dibagi ke dalam media auditif, visual dan media audio visual.
1.       Media Auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti: radio, kaset, recorder, piringan hitam.
2.       Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini dapat berupa gambar diam seperti film rangkai, foto, gambar maupun lukisan.
3.       Media Audio Visual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis gambar ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua.

Sementara dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam beberapa contoh:
  1. Media sederhana, yaitu Media yang cara penggunaannya tidak sulit.
  2. Media kompleks, yaitu media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.
Dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film audio – cassette. Sedangkan audio visual tidak murni yaitu baik unsure suara maupun gambar berasal dari sumber yang berbeda.
Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi 2, yaitu:
-          Pertama, media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.
-          Kedua, media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap
Sedangkan jika dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi atas media sederhana dan media kompleks. Media sederhana adalah media yang bahan dasarnya mudah diperoleh, sedangkan media kompleks yakni media yang sulit diperoleh. Dari beberapa jenis, bentuk dan karakteristik media sebagaimana diuraikan patut menjadi perhatian agar dapat memilih media yang tepat untuk menunjang pencapaian tujuan pengajaran.

C.     Manfaat dan Pola Pemanfaatan Media Pengajaran
Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa pertama berkenaan dengan manfaat dalam proses siswa antara lain.
1.       Pengajaran akan lebih baik jelas maknanya sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
2.       Bahan-bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih banyak.
3.       Metode pengajaran akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apabila guru mengajar setiap jam pelajaran.
4.       Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi aktivitas lain juga seperti mengamati, melakukan 2 mendemonstrasikan.

Adapun nilai manfaat dari media pengajaran adalah:
1.       Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dalam berpikir
2.       Memperbesar perhatian siswa
3.       Lebih mudah diingat
4.       Memberikan pengalaman yang nyata
5.       Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu
6.       Membantu tumbuhnya pemikiran.
Pola pemanfaatan media pengajaran terdiri dari :
1.      Pemanfaatan media dalam situasi kelas (classroom setting)
Dalam tatanan ini media pengajaran dimanfaatkan dengan cara dipadukannya proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatannya guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan dan strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal tersebut.
2.      Pemanfaatan media di luar situasi kelas
Pemanfaatan media ini dapat dibedakan dalam tiga kelompok utama yaitu:
a.       Pemanfaatan secara bebas
Yaitu bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol dan diawasi. Program media dibuat atau didistribusikan pada masyarakat pemakai media dengan dijual atau didistribusikan dengan bebas, untuk digunakan secara efektif dalam meneapai suatu tujuan. Pemakai media, dengan menggunakan media tersebut sesuai dengan kebutuhannya, secara perorangan
Contoh:
-         Pemakai kaset pelajaran bahasa Inggris
-         Pemanfaatan program siaran radio pendidikan
b.      Pemanfaatan media secara terkontrol
Maksudnya bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistem itu untuk mencapai tujuan. Bila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience) diorganisasikan dengan baik sehingga mereka dapat menggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan, dan mengikuti pola belajar mengajar tertentu.
Contoh:
-         Pemanfaatan siaran radio pendidikan untuk penataran guru
-         Pemanfaatan media untuk mencapai ijazah persamaan SMA di Amerika Serikat.
c.       Pemanfaatan media secara perorangan, kelomepok atau Massal
1).    Media yang digunakan secara perorangan maksudnya media itu digunakan oleh sendiri saja. Media ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat menggunakannya dengan sendiri tanpa bertanya kepada orang lain. Bila dalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan media secara perorangan sebaiknya masing-masing menempati karel, yaitu meja belajar yang disekat-sekat menjadi bagian kecil yang hanya cukup untuk seorang. Karel ini dilengkapi dengan perlengkapan media, maksud karel ini yaitu agar tidak saling mengganggu.
2).    Media dapat digunakan secara kelompok, baik kelompok kecil (2-8 orang) atau kelompok besar (9-40 orang). Media yang dirancang untuk kelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku ini biasanya ditujukan kepada pimpinan kelompok, tutor atau guru. Media yang digunakan secara kelompok harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
-         Suara yang disajikan oleh media harus cukup keras agar didengar oleh semua kelompok.
-         Gambar atau tulisan dalam media harus cukup besar.
-         Perlu ada alat penyaji yang dapat memperbesar suara atau gambar.
3) Media yang digunakan secara massal. Artinya media yang dapat digunakan oleh jumlah orang yang sangat banyak. Biasanya media ini dirancang dengan cara disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televisi, atau digunakan dalam ruang yang besar. Untuk memudahkan belajarnya sebaiknya para peserta diberi bahan cetakan sebelumnya, yang setidak-tidaknya harus memuat tujuan belajar yang harus dicapai, garis besar isi, petunjuk tindak lanjut dan bahan sumber lama yang dapat dipelajari untuk memperdalam pemahaman.

D.    Strategi Pemanfaatan Media Pengajaran
Media digunakan bila media itu mendukung tercapainya tujuan yang telah dirumuskan dan sesuai dengan sifat materi instruksional. Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga strategi yang perlu diikuti dalam menggunakan media, yaitu:
1.      Persiapan sebelum menggunakan media
Persiapan ini penting agar penggunaan media dapat berjalan dengan baik. Langkah-langkahnya yaitu:
-         Mempelajari buku petunjuk yang telah disediakan dan diikuti petunjuk-petunjuk itu.
-         Menyediakan atau meenyiapkan peralatan yang diperlukan untuk penggunaan media.
-         Bila media digunakan secara kelompok, sebaiknya tujuan yang akan dicapai dibicarakan dahulu dengan semua anggota kelompok.
-         Peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga kita dapat melihat dan mendengar programnya dengan baik.
2.      Kegiatan selama menggunakan media
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media adalah suatu ketenangan, artinya segala gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan.
Bila media itu digunakan secara berkelompok harus kita jaga agar 
jangan banyak bicara sehingga tidak mengganggu teman bicara kita. Bila ada kemungkinan selama sajian media ada perintah, maka jalankanlah dengan tenang.
3.      Kegiatan tindak lanjut
Maksudnya adalah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai dan untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media tersebut.
Untuk itu soal tes yang diberikan harus kita kerjakan segera, kemudian cocokkan jawaban dengan kunci yang disediakan. Bila masih banyak kesalahan sebaiknya kita ulangi sajian media tersebut.
Bila kita belajar kelompok, maka kita mengadakan diskusi kelompok untuk membicarakan jawaban tes atau hal-hal yang kurang jelas dan kurang dipahami. Bila dianjurkan melakukan tindak lanjut, maka kita lakukan sebaik-baiknya dengan mengikuti petunjuk.

BAB III
KESIMPULAN

Fungsi media yaitu; 1) memudahkan dalam kegiatan PBM, 2) memberikan pengalaman lebih nyata, 3) menarik perhatian siswa, 4) mengaktifkan semua indera murid, dan 5) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. Adapun dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, visual dan media audio visual.
Ada tiga strategi yang perlu diikuti dalam menggunakan media, yaitu: 1) Persiapan sebelum menggunakan media, 2) Kegiatan selama menggunakan media, dan 3) Kegiatan tindak lanjut.


DAFTAR PUSTAKA


Ahmad Rivai,
            2005      Media Pengajaran, Sinar Baru Algesindo, Bandung.

Arief S. Sadiman,
2006            Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Azhar Arsad, M.A.
            1997       Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta:                                               
Nana Sudjana,
            2005      Media Pengajaran, Sinar Baru Algesindo, Bandung.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Komentar Yach!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites