IMPLEMENTASI METODE INQUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF PADA SISWA KELAS IV SDN



PROPOSAL PENELITIAN

IMPLEMENTASI METODE INQUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF PADA SISWA KELAS IV SDN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Bahasa Indonesia secara fungsional dan komunikatif adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa dalam kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Siswa bukan sekedar belajar tentang pengetahuan bahasa, melainkan belajar menggunakan bahasa untuk keperluan berkomunikasi. Untuk itu, pendekatan pembelajaran yang sesuai adalah pendekatan komunikatif.
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif itu diarahkan untuk membentuk kompetensi komunikatif, yakni kompetensi kemampuan untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, baik pada aspek pemahaman, aspek penggunaan, maupun aspek apresiasi (Suparno, 2001).
Hal tersebut di atas berarti, melalui pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk menangkap makna dari sebuah pesan atau informasi yang disampaikan serta memiliki kemampuan untuk menalar dan mengemukakan kembali pesan atau informasi yang diterimanya itu. Siswa juga diharapkan memiliki kemampuan untuk mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik. Kompetensi komunikatif itu dapat dicapai melalui proses pemahiran yang dilatihkan dan dialami dalam kegiatan pembelajaran.
Fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah: (1) sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa, (2) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya, (3) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah, dan (5) sarana pengembangan penalaran (Parera, 1997). Sementara itu, di dalam GBPP Bahasa Indonesia (1993) disebutkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berfikir, bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan.
Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan pengungkapan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan tersebut adalah keterampilan menulis paragraf. Keterampilan menulis paragraf sebagai keterampilan berbahasa yang bersifat produktif-aktif merupakan salah satu kompetensi dasar yang hams dimiliki siswa agar terampil berkomunikasi secara tertulis. Siswa akan terampil mengorganisasikan gagasan dengan runtut, menggunakan kosakata yang tepat dan sesuai, memperhatikan ejaan dan tanda baca yang benar, serta menggunakan ragam kalimat yang variatif dalam menulis jika memiliki kompetensi menulis paragraf yang baik.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di kelas, ditemukan bahwa menulis kerap kali menjadi suatu hal yang kurang diminati dan kurang mendapat respon yang baik dari siswa. Siswa tampak mengalami kesulitan ketika harus menulis. Siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai. Mereka terkadang sulit sekali menemukan kalimat pertama untuk memulai paragraf. Siswa kerap menghadapi sindrom kertas kosong (blank page syndrome) tidak tahu apa yang akan ditulisnya. Mereka takut salah, takut berbeda dengan apa yang diinstruksikan gurunya.
Keterampilan menulis di kelas terkadang juga hanya diajarkan pada saat pembelajaran menulis, padahal pembelajaran keterampilan menulis dapat dipadukan atau diintegrasikan dalam setiap proses pembelajaran di kelas. Pengintegrasian itu dapat bersifat internal dan eksternal. Pengintegrasian internal berarti pembelajaran menulis diintegrasikan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain. Menulis dapat pula diintegrasikan secara eksternal dengan mata pelajaran lain di luar mata pelajaran bahasa Indonesia.
Kecenderungan lain yang terjadi adalah pola pembelajaran menulis di kelas yang dikembangkan dengan sangat terstruktur dan mekanis, mulai dari menentukan topik, membuat kerangka, menentukan ide pokok paragraf, kalimat utama, kalimat penjelas, ketepatan penggunaan tata bahasa dan sebagainya. Pola tersebut selalu berulang tiap kali dalam pembelajaran menulis. Pola tersebut tidak salah, tetapi pola itu menjadi kurang bermakna jika diterapkan tanpa variasi strategi dan teknis yang pas. Akibatnya, waktu pembelajaran pun lebih tersita untuk kegiatan tersebut, sementara kegiatan menulis yang sebenarnya tidak terlaksana atau sekedar menjadi tugas di rumah. Kegiatan menulis seperti ini bagi siswa menjadi suatu kegiatan yang procedural dan menjadi tidak menarik. Penekanan pada hal yang bersifat mekanis adakalanya membuat kreativitas menulis tidak berkembang karena hal itu tidak mengijinkan gagasan tercurah secara alami. Bahkan, Tompokins (1994: 105) menegaskan bahwa terlalu menuntut kesempurnaan hasil tulisan dari siswa justru dapat menghentikan kemauan siswa untuk menulis.
Menulis merupakan suatu keterampilan, dan keterampilan itu hanya akan berkembang jika dilatihkan secara terns menerus atau lebih sering. Memberikan kesempatan lebih banyak bagi siswa untuk berlatih menulis dalam berbagai tujuan merupakan sebuah cara yang dapat diterapkan agar keterampilan menulis meningkat dan berkembang secara cepat.
Permasalahan lain yang terkait dengan pembelajaran keterampilan menulis di sekolah adalah sistem penilaian dan pencapaian target kurikulum pembelajaran yang hanya diukur berdasarkan hasil tes-tes tertulis di akhir catur wulan, semester atau tahun pembelajaran. Padahal, tidak semua keterampilan berbahasa dapat dievaluasi dengan menggunakan paper and pencil tests (Saukah, 1999), Untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan keterampilan berbahasa, termasuk menulis tidak cukup hanya dilihat melalui jawaban soal-soal yang diberikan satu atau dua kali di tengah dan di akhir semester. Tes-tes tertulis hanya salah satu bagian saja dari proses penilaian.
Menyikapi hal tersebut perlu diterapkan suatu model penilaian keterampilan menulis yang komprehensif dengan berbagai teknik dan prosedur. Model penilaian tersebut melihat perkembangan dan keberhasilan keterampilan berbahasa siswa secara berkelanjutan.
Permasalahan pokok yang menjadi fokus penelitian ini adalah rendahnya keterampilan menulis paragraf siswa kelas IV SDN Pabaki V. Dari studi awal yang dilakukan di sekolah, ditemukan beberapa indikator yang menunjukan rendahnya keterampilan menulis siswa di sekolah tersebut. Indikator yang dapat dilihat dari hasil tulisan siswa adalah: (1) gagasan utama yang disajikan tidak jelas dan banyak paragraf yang memiliki lebih dari satu gagasan utama, (2) gagasan pengembang yang disajikan tidak padu dan tidak mendukung gagasan utama, (3) banyak paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat, (4) kalimat-kalimat yang digunakan banyak yang memiliki struktur yang tidak tepat, (5) pilihan kata yang digunakan masih terbatas dan kurang tepat, utamanya pada penggunaan konjungsi, dan (6) tanda baca dan ejaan yang digunakan masih banyak kesalahan. Berdasarkan indikator tersebut hasil tulisan diposisikan pada kualifikasi kurang sampai dengan cukup.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: "Implementasi Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Menulis Paragraf pada Siswa Kelas IV SDN Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012"
.
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah sangat perlu bagi penelitian. Membatasi masalah berarti merencanakan penelitian yang disesuaikan dengan kedalaman materi, waktu, dan dana yang tersedia. Berikut ini batasan masalah yang menjadi ruang lingkup penelitian ini.
1)      Bahan pembelajaran dalam penelitian ini akan difokuskan pada kompetensi dasar menulis paragraf yang merupakan keterampilan menulis.
2)      Pembelajaran ini dibatasi sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu di kelas IV SD.
3)      bentuk persiapan mengajar yang dibuat dibatasi pada silabus dan rencana pembelajaran.
4)      Model pembelajaran yang digunakan dalam PTK ini menggunakan metode inkuiri.
5)      Tolak ukur hasil pembelajaran dalam penelitian ini penulis batasi dengan menggunakan hasil pretes dan postes.

1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan melalui pertanyaan sebagai berikut.
  1. Bagaimana implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran menulis paragraf pada siswa kelas IV SDN Tahun Pelajaran 2011-2012?
  2. Apakah implementasi metode inkuiri dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf siswa kelas IV SDN Tahun Pelajaran 2011-2012?

1.4 Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf kelas IV SDN melalui penerapan metode inkuiri. Tujuan penelitian umum itu diuraikan secara khusus yakni memperoleh gambaran yang akurat mengenai:
  1. Implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran menulis paragraf pada siswa kelas IV SDN Tahun Pelajaran 2011-2012.
  2. Pengaruh implementasi metode inkuiri terhadap peningkatan keterampilan menulis paragraf siswa kelas IV SDN Tahun Pelajaran 2011-2012.

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi pengembangan ilmu secara teoritis, maupun peningkatan mutu pengajaran secara praktis. Sebagai kegiatan pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Di antaranya, penelitian ini bermanfaat bagi:
1)     Peneliti
a.      Secara administratif penelitian ini bermanfaat untuk menyusun skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di STKIP Siliwangi Bandung.
b.      Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat menambah wawasan keilmuan dan kebahasaan, khususnya tentang proses pembelajaran menulis paragraf dengan metode inkuiri berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
c.      Secara praktis, penelitian ini akan bermanfaat dalam hal menambah pengalaman mengadakan penelitian ilmiah khususnya PTK.
2)     Guru dan Siswa
a.      Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Manfaat teoritisnya yaitu memberi sumbangan informasi dan masukan bagi pengembangan teori pembelajaran keterampilan menulis dan pengembangan teori penilaian dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
b.      Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan pertimbangan empiris dalam memilih strategi alternatif dan menerapkan penilaian dalam pembelajaran menulis sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa.
c.      Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong guru untuk meneliti lebih lanjut tentang berbagai strategi pembelajaran dan proses penilaian keterampilan menulis, dalam kaitannya dengan pengembangan profesi.
d.      Bagi siswa, kegiatan atau tindakan dilakukan dalam penelitian ini juga bermanfaat yaitu memberikan variasi kegiatan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna. Siswa dapat berlatih mengekspresikan diri, mengemukakan gagasan, atau perasaannya secara tertulis dengan lebih bebas dan lebih sering.
Dengan berlatih menulis jurnal secara lebih sering dan lebih bebas, diharapkan keterampilan menulis siswa khususnya keterampilan menulis paragraf dapat menjadi lebih baik.
3)     Bagi Sekolah dan Universitas
a.      Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran dan kualitas sekolah.
b.      Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi dan bahan pertimbangan bagi pengembangan kurikulum, perangkat pembelajaran, dan proses penilaian pembelajaran yang lebih baik.
1.6 Definisi Operasional
Agar penelitian ini tidak ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca, maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah kunci yang terdapat dalam judul penelitian.
1)     Implementasi
Yang dimaksud dengan implementasi adalah penerapan. Penerapan yang dimaksud adalah penerapan sebuah rancangan pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran menulis paragraf.
2)     Metode Inkuiri
Yang dimaksud dengan metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajak siswa untuk menemukan langsung masalah yang dipelajari.
3)     Pembelajaran Menulis
Yang dimaksud dengan pembelajaran menulis adalah proses interaksi antara guru dengan siswa dalam mencapai sebuah tujuan. Interaksi itu adalah proses membelajarkan siswa dalam bidang menulis.
4)     Menulis Paragraf
Menulis paragraf adalah proses penuangan ide dan pikiran ke dalam bahasa tulis yang disusun dalam bentuk paragraf-paragraf. Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan (Tarigan, 1996: 1).
1.7 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yakni "penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf siswa kelas IV SDN Tahun Pelajaran 2011-2012."

1.8 Setting Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 20 siswa. Beberapa karakteristik siswa tersebut yakni:
a.       Pada umumnya berasal dari masyarakat pinggiran kota secara geografis berada di daerah ramai.
b.       Orang tua siswa bekerja sebagai karyawan dan pedagang.
c.       Setelah belajar di sekolah selesai, pada umumnya siswa membantu mencari nafkah orang tuanya.
d.       Secara ekonomi, tingkatannya berasal dari keluarga kurang mampu. Siklus 1 akan dilaksanakan minggu pertama bulan Juni 2009 dengan waktu 2 kali pertemuan atau 70 menit jam pelajaran dan siklus 2 dilaksanakan dua minggu kemudian.

1.9 Desain PTK
Desain penelitian yang dipakai adalah The action research spiral (based on (Kemmis and MC Taggart dalam Hopkins 1988: 14). Menurut model tersebut alur tahapan pelaksanaan penelitian pada bagan 01 dapat dijelaskan bahwa penelitian dimulai dari PERENCANAAN — TINDAKAN — OBSERVASI — REFLEKS1 (Yaitu merenungkan, memikirkan, dan menilai) — PERENCANAAN (atau  perencanaan kembali atau perbaikan rencana) — TJNDAKAN -0BSERVAS1 — REFLEKS1 ... dan seterusnya hingga mencapai tujuan akhir atau memperoleh hasil yang memuaskan.
a)     Siklus pertama
1)     Perencanaan
Merencanakan pembelajaran yang meliputi: menentukan pokok bahasan, mengembangkan skenario pembelajaran, menyiapkan sumber pembelajaran, dan mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
2)     Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahap perencanaan, yakni melakukan mengimplementasikan metode inkuiri dalam pembelajaran menulis paragraf pada siswa kelas IV SDN Tahun Pelajaran 2011-2012 sebanyak 2 siklus. Siklus 1 akan menjadi dasar pelaksanaan siklus 2. Tolak ukur keberhasilannya adalah apabila 70% siswa telah mampu menulis paragraf dengan baik sesuai dengan pedoman penilaian. Pedoman penilaiannya adalah: ketepatan menyusun kalimat utama, kemampuan mengembangkan kalimat utama, dan kesatupaduan paragraf.
3)     Observasi
Observer mengamati, mencatat, melakukan pemotretan, merekam suasana pembelajaran, menganalisis, dan memberikan balikan dan saran mengenai pelaksanaan pembelajaran atau PTK berlangsung.
4)     Refleksi
Refleksi berisi kegiatan: pembahasan hasil evaluasi, memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan dalam memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya.
b)     Siklus Kedua
1)     Perencanaan
a)     Hasil refleksi pada siklus pertama ditindaklanjuti dengan merencanakan perbaikan terhadap hal-hal yang tidak efektif dalam pembelajaran menulis paragraf sederhana dengan menggunakan metode inkuiri.
b)     Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM dengan menyusun rancangan perbaikan pembelajaran yang tahapannya sama seperti pada siklus 1.
2)     Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus kedua adalah melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebagai perbaikan atas kekurangan pada siklus pertama.
3)     Observasi
Peneliti mengamati secara seksama pelaksanaan pembelajaran melalui format observasi.
4)     Refleksi dan Evaluasi
Data-data yang diperoleh dari observer, dievaluasi, dianalisis selanjutnya dicarikan solusi dan masukan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.

1.10 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik tes, observasi, dan wawancara. Penggunaan ketiga teknik ini ditunjukkan untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data secara akurat dan valid dalam memperoleh data. Berikut ini akan peneliti uraikan mengenai ketiga teknik tersebut.
1.      Teknik Tes
Teknik ini digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis paragraf siswa kelas IV SDN Tahun Pelajaran 2008-2000. Tes menggunakan bentuk esaay terbuka, yakni perintah menyusun paragraf dengan topik yang telah ditentukan. Hasil karangan siswa akan dianalisis berdasarkan tiga aspek, yakni: ketepatan menyusun kalimat utama, kemampuan mengembangkan kalimat utama, dan kesatupaduan paragraf. -
2.      Teknik Observasi
Teknik observasi ditujukan untuk mendapatkan data aktivitas atau keterampilan guru mengimplementasikan metode inkuiri dalam pembelajaran menulis paragraf pada siswa kelas IV SDN Data penelitian ini selanjutnya diolah untuk mendapatkan gambaran tersebut sebagai bekal peneliti untuk mengadakan refleksi.
3.      Teknik Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui dan mengatasi berbagai permasalahan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Melalui kegiatan wawancara, baik peneliti maupun guru, akan terjalin sebuah komunikasi konstruktif dalam mengatasi berbagai kendala pada saat mengadakan tindakan dan refleksi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa teknik pengumpulan data meliputi: (a) hasil unjuk kerja keterampilan menyusun paragraf siswa; (b) pengumpulan data aktivitas dan keterampilan gum dalam merancang pembelajaran melalui lembar pengamatan; dan (c) pengumpulan hasil kegiatan siklus I dan II akan menjadi bahan perbandingan.

1.11 Teknik Pengolahan Data
Setelah seluruh data penelitian terkumpul, peneliti selanjutnya mengolah data penelitian. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu teknik kualitatif dalam bentuk deskripsi dan teknik kuantitatif dalam bentuk skala presentasi dengan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut.
a)       Menilai pelaksanaan pembelajaran melalui lembar pengamatan. Hasilnya akan disajikan dalam bentuk paparan naratif.
b)       Mengolah data kuantitatif menjadi data kualitatif dengan cara mengkonversi data dengan berpedoman pada:
0,0 - 0,9 = sangat kurang 1,0 - 1,9 = kurang 2,0-2,9 =cukup 3,0-3.9 =baik 4,0-5,0 = sangat baik
c)        Mengolah data nilai akhir (Na) dengan cara menghitung perolehan nilai yang dicapai dengan cara menjumlahkan perolehan skor dari ketiga aspek.
d)       Mencari selisih nilai keterampilan menyusun paragraf siswa dengan cara: rata-rata (mean) nilai penyusunan pada siklus II dikurangi rata-rata nilai siklus I.
e)       Menyimpulkan hasil pengolahan data yang akan menjadi data untuk menentukan perbaikan dan peningkatan pada siklus berikutnya.

3.5 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen: pedoman observasi guru, pedoman observasi siswa, dan hasil pekerjaan siswa. Pedoman observasi guru digunakan untuk memberikan gambaran tentang proses aktivitas guru dalam pembelajaran menulis paragraf dengan menggunakan metode inkuiri.
Pedoman observasi siswa digunakan oleh observer yaitu peneliti untuk memberikan gambaran aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan guru saat melaksanakan pembelajaran.
Hasil pekerjaan siswa adalah hasil tes yang akan digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran dengan cara membandingkan perolehan nilai antara siklus 1 dan siklus 2.

DAFTAR PUSTAKA

Adiwijaya, Opi. M. 1993. Morfologi Bahasa Indonesia. Bandung : FKIP UNINUS
Alwi. H. dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Jakarta : Balai ! Pustaka
Abdulhak, I. 2000 Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa Bandung; Andira Bugin,
H. M. Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana : Jakarta
Hanafiah, M. 2008. Masalah Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: STKIP
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Gaung Persada
Ramlan, M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriftif. Jakarta : CV. Karyono
Roestiyah, N. K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bhineka
Sugiono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda
Tim Bina Karya Guru. 2006. Bina Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Erlangga
Tim Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: STKIP

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Komentar Yach!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites