LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN


LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

            Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok pendidikan.
Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat. Kata filsafat  (philosophy) bersumber dari bahasa Yunani, philein berarti mencintai, dan sophos atau sophis berarti hikmah, arif atau bijaksana.

            Tinjauan filosofis tentang sesuatu, termasuk pendidikan berarti berfikir bebas serta merentang pikiran sampai sejauh-jauhnya tentang sesuatu itu. Penggunaan istilah filsafat dapat dalam dua pendekatan, yakni
ü      Filsafat sebagai kelanjutan dari berfikir ilmiah, yang dapat dilakukan oleh setiap orang serta sangat bermanfaat dalam memberi makna kepada ilmu pengetahuannya itu.
ü      Filsafat sebagai kajian khusus yang formal, yang mencakup logika, epistemologi (tentang benar dan salah), etika (tentang baik dan buruk), estetika ( tentang indah dan jelek), metafisika ( tentang hakikat yang “ada”, termasuk akal itu sendiri), serta sosial dan politik (filsafat pemerintahan).

1.       Pengertian Tentang Landasan Filosofis
Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu
Kajian-kajian yang dilakukan oleh berbagai cabang filsafat akan besar pengaruhnya terhadap pendidikan, karena prinsip-prinsip dan kebenaran-kebenaran hasil kajian tersebut pada umumnya diterapkan dalam bidang pendidikan. Peranan filsafat dalam bidang pendidikan tersebut berkaitan dengan hasil kajian antara lain tentang :

Ø      Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai makhluk di dunia ini
Ø      Masyarakat dan kebudayaannya
Ø      Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak menghadapi tantangan
Ø      Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan, utamanya filsafat pendidikan.

Waini Rasyidin membedakan aliran filsafat dan madzhab filsafat pendidikan, yakni ; Aliran filsafat yang besar pengaruhnya terhadap pendidikan ialah idealisme, realisme, (positivisme, materialisme), neothomisme, dan pragmatisme. Sedangkan madzhab filsafat pendidikan adalah esensialisme, perenialisme, progresivisme, dan rekonstruksionisme.
Empat madzhab filsafat pendidikan yang besar pengaruhnya dalam pemikiran dan penyelenggaraan pendidikan  :
1)             Esensialisme
Merupakan madzhab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealisme dan realisme secara eklektis. Berdasarkan eklektisisme tersebut maka esensialisme tersebut menitik beratkan penerapan prinsip idealisme atau realisme dengan tidak meleburkan prinsip-prinsipnya.
Menurut madzhab esensialisme yang termasuk pelajaran0pelajaran teoritik yaitu : (1) Penguasaan bahasa termasuk retorika, (2) Gramatika, (3) Kesusasteraan, (4) Filsafat, (5) Ilmu kealaman, (6) Matematika, (7) Sejarah, (8) Seni keindahan.
2)             Prenialisme
Ada persamaan antara prenialisme dan esensialisme, yakni keduanya membela kurikulum tradisional  yang berpusat pada mata pelajaran yang pokok-pokok. Perbedaannya ialah prenialisme menekankan keabadiaan teori kehikmatan, yaitu :
Ä     Pengetahuan yang benar (truth)
Ä     Keindahan (beauty)
Ä     Kecintaan (goodnes)

Madzhab prenialisme memiliki penganut pada perguruan swasta di Indonesia karena mengintegrasikan kebenaran agama dengan kebenaran ilmu.

3)             Pragmatisme  dan Progresivisme
Progresivisme mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada beberapa prinsip, antara lain sebagaiberikut :

Ä     Anak harus bebas untuk dapat berkembang secara wajar
Ä     Pengalaman langsung merupakan cara terbaik untuk merangsang minat belajar
Ä     Guru harus menjadi seorang peneliti dan pembimbing kegiatan belajar mengajar
Ä     Sekolah progresif harus merupakan suatu laboratorium untuk melakukan reformasi pedagogis dan eksperimentasi.
4)             Rekonstruksionisme
Madzhab rekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progresif dalam pendidikan. Individu tidak hanya belajar tentang pengalaman-pengalaman kemasyarakatan masa kini di sekolah, tetapi haruslah memelopori masyarakat ke arah masyarakat baru yang diinginkan.

Pancasila Sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan  Nasional
            Pasal 2 UU-RI No. 2 tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarka Pancasila dan UUD 1945, dan menegaskan pula bahwa pembangunan nasional termasuk dibidang pendidikan adalah pengamalan pancasila, dan untuk itu pendidikan nasional mengusahakan antara lain ; “ Pembentukan manusia pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri”.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Komentar Yach!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites