LANDASAN SOSIOLOGIS DAN
HISTORIS DALAM PENDIDIKAN
Sosiologi lahir pada abad
ke-19 di Eropa, karena pergeseran pandangan tentang masyarakat, sebagai ilmu
empiris yang mempunyai pijakan yang kukuh. Nama sosiologi untuk pertama kali
digunakan oleh Auguste Comte pada tahun 1839, sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan positif yang mempelajari masyarakat. Sosiologi mempelajari berbagai
tindakan sosial yang menjelma dalam realitas sosial. Mengingat banyaknya
realitas sosial maka lahirlah cabang sosiologi seperti sosiologi kebudayaan,
sosiologi ekonomi, sosiologi agama, sosiologi pendidikan, dan lain-lain.
- Pengertian tentang Landasan Sosiologis
Kegiatan pendidikan
merupakan suatu proses interaksi antara dua individu, bahkan dua generasi yang
memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Kegiatan pendidikan yang
sistematis terjadi di lembaga sekolah yang dengan sengaja dibentuk oleh
masyarakat. Perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan semakin intensif.
Dengan meningkatkan perhatian sosiologi pada kegiatan tersebut, maka lahirlah
cabang sosiologi pendidikan.
Sosiologi pendidikan
merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial
di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi
pendidikan meliputi :
1)
Hubungan
sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain
2)
Hubungan
kemanusiaan di sekolah
3)
Pengaruh
sekolah pada perilaku anggotanya
4)
Sekolah
dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antar sekolah dengan kelompok
sosial lain di dalam komunitasnya.
Keempat bidang yang dipelajari tersebut sangat
esensial sebagai sarana untuk memahami sistem pendidikan dalam kaitannya dengan
keseluruhan hidup masyarakat.
Kajian sosiologi tentang pendidikan pada
prinsipnya mencakup semua jalur pendidikan, baik pendidikan sekolah maupun luar
sekolah. Khusus untuk jalur pendidikan luar sekolah, apabila ditinjau dari sosiologi
maka pendidikan keluarga adalah sangat penting, karena keluarga merupakan
lembaga sosial pertama bagi setiap manusia.
- Masyarakat Indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
Masyarakat mencakup
sekelompok orang yang berinteraksi antar sesamanya, saling tergantung dan
terikat oleh nilai dan norma yang dipatuhi bersama, serta pada umumnya
bertempat tinggal di wilayah tertentu. Masyarakat merupakan suatu kesatuan
hidup dalam arti luas maupun dalam arti sempit, seperti masyarakat bangsa
ataupun kesatuan kelompok kekerabatan di suatu desa dalam suatu marga.
Masyarakat dalam arti luas pada umumnya lebih abstrak apabila dibandingkan
dengan masyarakat dalam arti sempit. Masyarakat sebagai kesatuan hidup memiliki
ciri utama, antara lain :
- Ada interaksi antar warga-warganya
- Pola tingkah laku warganya diatur oleh adat istiadat, norma-norma, hukum, dan aturan-aturan yang khas.
- Ada rasa identitas kuat yang mengikat pada warganya.
Masyarakat Indonesia mempunyai perjalan sejarah
yang panjang, bahkan telah dimulai pada
zaman prasejarah, zaman kerajaan nusantara, zaman penjajahan sampai zaman
kemerdekaan sekarang. Ciri yang menonjol dari masyarakat Indonesia adalah
sebagai masyarakat mejemuk (dari segi suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan, agama,
dll.) yang tersebar di ribuan pulau nusantara. Melalui jalan yang panjang
akhirnya masyarakat yang bhineka tersebut akhirnya mencapai suatu kesatuan
politik untuk mendirikan satu negara serta berusaha mewujudkan satu masyarakat
Indonesia sebagai masyarakat yang bhineka tunggal ika. Masyarakat Indonesia
masih ditandai oleh dua ciri :
- Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuann sosial atau komunitas berdasarkan perbedaan suku, agama, adat istiadat, dan kedaerahan.
- Secara vertikal ditandai oleh adanya perbedaan pola kehidupan antara lapisan atas, menengah, dan lapisan rendah.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Komentar Yach!